< 1 >
Read!
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 2 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 3 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
< 4 >
Al-Islami
In the Name of ALLAH, Who has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).

Selasa, 11 September 2018

Kultum Tentang Hari Akhir

Kultum singkat tentang hari Akhirat

Salah satu rukum iman yang wajib diimani oleh setiap muslim adalah beriman kepada hari akhirat. Hari akhirat atau hari kiamat adalah hari dimana bumi ini hancur dan kehidupan akan berlanjut ke alam yang lain dimana hanya ada surga dan neraka.
Hari kiamat adalah hari yang dahsyat sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an di banyak ayat dan juga telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadits-haditsnya.
Pemahaman akan hari akhirat sangat penting karena akan sangat berpengaruh terhadap keimana dan semangat seorang muslim dalam beramal. Karena itulah, seorang muslim mesti mempelajari dan merenungi hal-hal yang terkait dengan hari akhirat.

Peringatan Hari Akhirat

Sadarilah bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Semua yang hidup hanyalah menumpang dan pasti akan meninggal dunia. Dunia hanyalah tempat untuk beramal untuk bekal kehidupan akhirat.
Jangan terpesona dengan kehidupan dunia yang fana ini, sehingga lalai dari tugas dan kewajiban menyembah Allah Azza Wajalla Rabb segala sesuatu. Betapa banyak peringatan dari Allah Ta’ala dan rasulnya akan hinanya kehidupan dunia.
Ingatlah, kematian pasti menjemput setiap yang hidup. Renungkanlah, peristiwa yang akan menyusulnya saat semua manusia dikumpulkan pada suatu tempat yakni padang mahsyar untuk diadili.
Renungkanlah, bagaimana nanti keadaan kita saat ajal datang menjemput. Saat dimana segala hal yang ada disekitar akan ditinggalkan seperti keluarga, rumah, harta dan teman-teman yang selama ini kita banggakan.
Lalu, setelah itu ditimbun dalam kuburan yang sempit seorang diri dan hanya ditemani oleh amal perbuatan selama hidup di dunia.
Sudahkah kita menyiapkan amal sholeh yang akan menjadi penyelamat di alam kubur dan pada hari pengadilan nanti?
Kematian merupakan hal yang pasti akan dialami oleh tiap-tiap yang bernyawa. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Azza Wajalla dalam firmannya dalam surat Ali Imran. Allah Ta’ala berfirman:

Pencabutan Nyawa Orang Sholeh dan Orang Zholim

Pencabutan nyawa orang-orang sholeh dilakukan dengan lembut dan nyawanya pun keluar dengan mudah. Lalu setelah itu, nyawa yang telah keluar dari jasad tersebut diberi wewangian dari surga.
Kemudia Malaikat pencabut nyawa membawa ruh itu ke hadapan Rabb dan para penghuni langit yang dilewatinya semuanya memujinya dan memanggilnya dengan nama yang terbaik.
Hal ini telah diceritakan panjang lebar dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam riwayat Barra’ bin Azib.
Ingatlah, saat dimana sangkakala ditiup pertama kali dan semua yang ada di bumi maupun di langit meninggal, kecuali yang dikehendaki oleh Allah Ta’ala.
Lalu kemudian sangkakala ditiup untuk kedua kalinya dan semua makhluk bangkit lagi, mulai dari manusia yang pertama sampai yang manusia yang terkhir.
Pada saat itu, manusia dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan tidak beralas kaki. Pada saat itu, setiap orang akan sibuk dengan urusannya masing-masing menunggu pengadilan sang Maha Adil dan tidak akan ada lagi yang peduli dengan urusan orang lain.

Renungan Hari Akhir

Setiap muslim hendaknya merenungi hariyang dahsyat ini, saat semua manusia diumpulkan di satu tempat untuk mempertanggung jawabkan amalnya selama hidup di dunia.
Hari akhirat adalah awal dari kehidupan yang hakiki, dimana keadan setiap orang sesuai dengan amalnya selama hidup di dunia.
Orang-orang bertakwa akan hidup dalam kebahagiaan dan orang-orang kafir serta orang yang selalu mengerjakan kemaksiatan akan hidup dalam kesengsaraan yang sangat pedih.
Orang bertakwa akan dimasukkan ke surga yang penuh dengan kenikmatan. Adapun orang kafir fan orang fasik akan dimasukkan ke neraka yang penuh dengan kesengsaraan.
Semoga kita termasuk orang bertakwa dan dikumpulkan bersama orang-orang sholeh di akhirat kelak dan dijauhkan dari pedihnya siksa neraka. Amin.

Sumber: https://diarymuslim.net/kultum-singkat/

Kultum “Kasih sayang seorang ibu”

KULTUM "KASIH SAYANG SEORANG IBU"


KULTUM : “Kasih sayang seorang ibu”
Kita sebagai seorang muslim diwajibkan untuk berbakti kepada kedua orang tua termasuk berbakti kepada seorang IBU. Karena ibu adalah orang yang sudah melahirkan kita dengan penuh perjuanggan.
Seorang ibu rela mempertaruhkan nyawanya untuk seorang anaknya. Ibu yang sudah merawat, mendidik, dan menjaga anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.
Tapi apa?? Apa balasan kita sebagai anak untuk kedua orang tua kita untuk ibu kita? Kita tumbuh sebagai anak yang durhaka anak yang suka melawan orang tua kita, sebagai anak yang suka berbohong, dan sebagai anak yang tidak tau diri sekaligus anak yang tidak ada rasa malu sedikitpun. Padahal kita tau siapa yang sudah melahirkan kita, siapa yang sudah membesarkan kita, siapa yang sudah menjaga kita, dan siapa yang hampir setiapa hari pagi siang dan malam selalu berdoa untuk kita.
Coba kita renungkan setiap malam seorang ibu terbangun dari tidurnya menggambil air wudhu melaksanakan solat malam berlutut dan berdoa kepada Allah swt. “ Ya allah.. ampunilah dosa-dosa anakku, sayangilah mereka ya allah berikanlah mereka ilmu yang bermanfaat, luruskanlah jalannya ya allah, bersihkan hati dan jiwanya, jadikan dia anak yang soleh dan soleha limpahkanlah rezeki kepadanya. Dan aku mohon ya allah tempatkan dia kedalam surga mu dan jauhkan dia dari siksa api neraka. Amin… amin.. amin.. yarabbalalamin”
Itulah doa seorang ibu kepada anak-anaknya Subbahanaallah
Tidak ada satupun orang tua yang tidak ingin anak-anaknya bahagia, semua orang tua menginginkan yang terbaik buat anak-anaknya.
Pepatah mengatakan :
“Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah”
Yang bearti : “ kasih seorang ibu kepada anaknya selalu lestari (tidak ada batasnya) tetapi kasih anak terhadap ibunya sangat terbatas
Allah berfirman dalam surah al-isra ayat 24:
Wakhfid lahuma janahaz-zulli minar rahmati wa qur rabbirhamhuma kama rabbayani sagira
(dan rendahkanlah dirimu terhadap keduannya dengan penuh kaish sayang dan ucapkanlah “wahai tuhanku! Sayangilah keduannya sebagaimana mereka berdua telah medidik aku pada waktu kecil.
 
 

Kultum Planning Ibadah Setiap Hari

Kita semua meyakini bahwa kita adalah ciptaan Allah. kita semua telah yakin bahwa kita semua adalah hamba Allah. Kita semua telah yakin bahwa kita semua adalah milik Allah dan pasti kembali kepada Allah. bukankah kita sering mengucapkan :
إنا لله وإنا إليه راجعون
“Sesungguhnya kami ini adalah milik Allah, dan sesungguhnya kami pasti kembali kepadaNya.”
Bukankah kita selalu mengucapkan :
لا حول ولا قوة إلا بالله
“Tidak ada upaya dan kekuatan melainkan dengan Allah.”
Kita semua telah telah yakin bahwa kita berkewajiban untuk beribadah kepada Allah swt semata. Kita telah menghafal ayatNya :
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaKu.”
Kita semua telah yakin bahwa seluruh hidup kita harus kita persembahkan hanya untuk Allah. seluruh aspek hidup ini harus diniatkan untuk ibadah. Setiap aktifitas kita harus bernilai ibadah. Kita telah menghafal ayatnya :
Katakanlah : “sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” [Q.S. al-An’am 162-163]
Ayat mulia ini mengajarkan kita untuk membangun cara berfikir dan cara hidup. Allah oriented (Allah sebagai orientasi hidup) Ridha Allah sebagai tujuan setiap aktifitas.
Ayat mulia ini menganjurkan kita agar menanamkan di dalam hati kita ikrar / janji untuk mengibadahkan semua aktifitas keseharian kita, menyerahkan jiwa raga kita hanya kepada Allah swt semata, tiada duaNya!.
Bila semua ini telah disepakati, maka mari kita merenungkan kiat inplementasi (pengamalan) keyakinan-keyakinan ini dalam hidup keseharian kita.
Kita tentu menyadari bahwa keyakinan-keyakinan tadi, wajib diwujudkan, bahkan wajib mengerah-kan fikiran dan prilaku kita setiap hari. Kita harus beribadah sepanjang hari, setiap hari di semua tempat, di semua keadaan, di semua situasi. Karena kita hanyalah hamba Allah semata.
Bukan hamba dari apa dan siapapun selain Allah satu-satuNya dan hanya satu-satuNya. Kita ini hanyalah pencari ridha Allah semata dalam hidup yang sementara ini. Tugas kita hanya satu : Taat kepada Allah semata. Ketaatan itulah yang kita perjuangkan dalam perjalanan singkat ini.
Bila kita ruku’ sujud kepada Allah swt dalam shalat, maka kita juga meruku’-sujudkan fikiran kita, prilaku kita, ucapan kita, rumah tangga kita hanya kepada Allah semata.
Bila dalam shalat kita mengulang-ulangi lafadz takbir : Allahu akbar, maka diluar shalat kita berjuang agar pikiran, perasaan, prilaku, kebijakan, keputusan kita senantiasa bertakbir : Allahu Akbar. Sehingga semuanya taat kepada Allah. tidak ada fikiran yang bertentangan dengan ajaran Allah.
Tidak ada perasaan yang bertentangan dengan ajaran Allah. Tidak ada prilaku yang bertentangan dengan ajaran Allah. tidak ada kebijakan dan keputusan yang bertentangan dengan ajaran Allah. Karena jiwa raga kita semuanya telah bertakbir : Allahu Akbar.
Bila dalam shalat kita selalu membaca :
“Hanya kepadaMu aku menyembah dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan.”
Maka diluar shalat, kita buktikan statement / pernyataan itu. Karena itulah maka kita tidak mengeramatkan pohon, kuburan, sungai, keris, laut, tiang rumah, dsb. Karena itulah maka kita tidak memakai azimat.
Karena itulah maka kita anti sihir, perdukungan dan paranormal. Karena itulah maka kita mendahulukan shalat jamaah, shalat sunnat, tilawah Al-Qur’an, Dzikir, dan do’a. daripada semua aktifitas duniawi. Karena itulah maka kita berjuang untuk selalu taat kepada Allah. Mengapa ? Karena kita selalu membaca:
Kiat Mengibadahkan Hidup Ini
Bila kita telah sepakat dan telah satu semangat, satu tekad, untuk menjadikan setiap aktifitas dan setiap situasi hidup kita, sebagai ibadah yang kita persembahkan hanya kepada Allah semata, maka salah satu kiat untuk itu adalah :
Planning ibadah sepanjang hari. Kiat ini mengajak kita untuk merencanakan ibadah sepanjang hari, setiap hari, setiap saat. Kiat ini berangkat dari pemahaman bahwa ibadah itu harus diniatkan.
Ketaatan kepada Allah harus direncanakan. Peningkatan ibadah kepada Allah harus diperjuangkan. Tak ada ibadah tanpa niat. Tak ada peningkatan ibadah tanpa perjuangan.
 

Kultum Remaja

Jama’ah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan membahaskan sebuah kultum dengan tema: Dilema remaja, antara pacaran vs ta’aruf

Banyak remaja sekarang yang terjebak dengan tipu muslihat syaitan dengan cara berpacaran. Padahal sudah jelas hal tersebut dilarang dalam agama, sebab akibat yang ditimbulkannya pun bukan hanya berdampak buruk pada sang pelaku, namun juga buruk bagi masyarakat, agama dan lainnya.

Berbeda dengan kaidah yang telah diajarkan dalam agama, jika seorang pemuda telah merasa cocok dan ingin menjalin hubungan yang lebih serius lagi, maka islam telah memberikan jalan dengan cara ta’aruf. Ingat… ta’aruf bukan pacaran.

Kenapa harus memilih untuk ta’aruf dibandingkan dengan berpacaran?
karena, ta’aruf itu sebenarnya hanya untuk penjajagan sebelum menikah . Jadi kalau salah satu atau keduanya tidak merasa cocok bisa menyudahi ta’arufnya. Ini lebih baik daripada orang yang pacaran lalu putus. Biasanya orang yang pacaran hatinya sudah bertaut sehingga kalau tidak cocok sulit putus dan terasa menyakitkan. Tapi ta’aruf, yang Insya Allah niatnya untuk menikah Lillahi Ta’ala, kalau tidak cocok bertawakal saja, mungkin memang bukan jodoh. Tidak ada pihak yang dirugikan maupun merugikan.
Istilah pacaran itu sendiri bisa berbeda-beda dalam mengartikannya, bahkan jika itu berarti pacaran adalah kisah dari pasangan yang hanya karena mencintai dua kekasih dalam suatu hubungan, untuk bersenang-senang dan menjurus pada kemaksiat, maka tidak diperbolehkan. Tapi jika pertanyaan pacaran disini sebagai instrumen pendamping untuk mengidentifikasi calon lebih lanjut, mencatat keterbatasan Kepribadian sesuai Syari'at harus dijaga, maka itu adalah baik, karena dalam Islam ada istilah sendiri yaitu Ta'aruf sebelum pernikahan. Ta'aruf tujuannya di sini adalah hanya untuk mengenali karakter calon pasangan kita, bukan untuk bersenang-senang atau happy-happy. Pergi sendiri tanpa ditemani mahram atau keluarga, harus dihindari. Karena kita tidak tahu apa yang bisa dan mungkin terjadi. Ketentuan ini tetap berlaku meskipun dalam proses menuju pernikahan. Selama pernikahan belum terjadi wajib mentaati sariat karena masih bukan muhrim. Pembatasan syariat harus dijaga. Dalam sebuah hadits Shohih Nabi Muhammad SAW. Hal ini tidak menegaskan "Tidaklah diperkenankan bagi laki-laki dan perempuan untuk berkhalwat (berduaan), karena sesungguhnya ketiga dari mereka adalah syetan, kecuali adanya mahram. (HR Ahmad dan Bukhari Muslim, dari 'Amir bin Rabi'ah)"

Dalam arti bahwa kita hidup dengan manusia yang memiliki prinsip dan pandangan yang berbeda tentang hidup. Bahkan di kota-kota besar masyarakat kita dapat dikatakan memiliki kecenderungan untuk hidup dalam kebebasan. Terkadang dengan kondisi seperti itu, kita menghadapi dilema bagaimana menempatkan diri dalam dunia sosial yang kita dapat diterima oleh lingkungan, dan keyakinan atau syariat Islam yang diawetkan. Tapi sebenarnya aturan yang paling tepat dalam pergaulan, khususnya dengan lawan jenis, adalah pandai-pandai menempatkan diri dan menjaga hati Anda. Cobalah untuk memahami situasi ketika kita harus serius dan kapan harus santai, "berpikir sebelum bertindak" sangat penting. Namun demikian, menjaga pandangan adalah sangat dianjurkan, tapi inti dari ajaran ini adalah bagaimana kita menjaga hati. Istilah ini, sebagaimana kita adanya pandangan tertunduk, jika kita tidak menjaga hati Anda?. Semua tergantung pada niat kita. Misalnya, dalam kantor atau organisasi di mana kita dituntut untuk berinteraksi dengan orang, baik pria maupun wanita, kita tentu saja diperbolehkan untuk melakukan kontak dengan lawan jenis.
Etika pergaulan dalam islam adalah, khususnya antara lelaki dan perempuan garis besarnya adalah sbb:
1.     Saling menjaga pandangan di antara laki-laki dan wanita, tidak boleh melihat aurat , tidak boleh memandang dengan nafsu dan tidak boleh melihat lawan jenis melebihi apa yang dibutuhkan. (An-Nur:30-31)
2.     Sang wanita wajib memakai pakaian yang sesuai dengan syari'at, yaitu pakaian yang menutupi seluruh tubuh selain wajah, telapak tangan dan kaki (An-Nur:31)
3.     Hendaknya bagi wanita untuk selalu menggunakan adab yang islami ketika bermu'amalah dengan lelaki, seperti:
o    Di waktu berbicara hendaknya ia menjahui perkataan yang merayu dan menggoda (Al-Ahzab:32)
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا (٣٢)
32. Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa[3]. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara[4] sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya[5], dan [6]ucapkanlah perkataan yang baik.
4.     Tidak diperbolehkan adanya pertemuan lelaki dan perempuan tanpa disertai dengan muhrim.
Jadi Para Remaja2 Yang masih dilema antara berbacaran atau taaruf “termasuk saya sendiri” Hendaklah Kita untk senantiasa menjalankan apa yang sudah di syariatkan oleh agama kita yaitu agama islam, tetapi bukan tidak boleh berpacaran, tergantung kita yang menjalaninya jika kita berpacaran untuk menambah motivasi belajar why not? yang pentig positif2nya dari pacaran itu sendiri yang kita ambil.tetapi lebih baiknya untuk menghindari maksiat di dalam islam di anjurkan kita untuk bertaaruf.
 

Senin, 10 September 2018

Mengalir seperti air

BIARKAN MENGALIR SEPERTI AIR………

Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya, “Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau.
Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati.” Sang Guru tersenyum, “Oh, kamu sakit.” “Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.” Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, “Kamu sakit.
Dan penyakitmu itu bernama, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.” Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.
Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir.  Itu sebabnya kita  jatuh sakit.  Kita mengundang penyakit.
Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Usaha, pasti  ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup  ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin pertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.
“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” kata sang Guru. “Tidak Guru, tidak. Saya sudah  betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” Pria itu menolak tawaran sang Guru. “Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?” “Ya, memang saya sudah bosan hidup.” “Baiklah. Kalau begitu besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini.
Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini. Sedangkan separuh sisasnya kau minum besok sore jam enam. Maka esok jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.” Kini, giliran pria itu menjadi bingung. Sebelumnya, semua Guru yang ia datangi selalu berupaya untuk memberikan semangat hidup. Namun, Guru yang satu ini aneh. Alih-alih memberi semangat hidup, malah menawarkan racun.
Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati. Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh sang Guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu  santai! Tinggal  1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir.
Ini adalah malam terakhirnya. Ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya amat harmonis. Sebelum  tidur, ia mencium bibir istrinya dan berbisik, “Sayang, aku mencintaimu.”  Sekali lagi, karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin  meninggalkan kenangan manis! Esoknya, sehabis bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar.
Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Setengah jam kemudian ia kembali ke rumah, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali,  “Sayang, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, sayang.”
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?” Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah.  Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menghargai terhadap  pendapat-pendapat  yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai  menikmatinya.
Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua.
Selama ini, ayah selalu tertekan karena perilaku kami.
” Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya? Ia mendatangi  sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung  mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu. Isinya air  biasa. Kau sudah sembuh.
Apabila kau hidup dalam kekinian,  apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.  Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan  bosan. Kau akan merasa  hidup.
Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.” Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah  sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP! Have a positive day!


Menjadi lebih baik

Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.

Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.

Teruslah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu (KH Rahmat Abdullah).”

“Ada 2 hal yang mesti kita ingat: Kebaikan orang lain sama kita dan keburukan kita sama orang lain. Tapi ada 2 hal yang mesti kita lupakan, kebaikan kita pada orang lain dan keburukan orang lain pada kita.

“Hidup itu Kumpulan mozaik-mozaik kisah yang bila waktunya tiba akan terkumpul membentuk apa yang kita sebut kehidupan. Mozaik-mozaik itu ditemukan dari berkelana ke segala penjuru bumi. Kita tak dapat selalu mempercepat apa yang seharusnya tertunda, namun yakinlah rahasia Allah & kepastiannya akan indah pada waktunya.”

“Allah tidak membebaniseseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…(Q.S. Al-Baqarah: 286)….Semoga di pagi hari yang cerah ini, Allah memberikan kemudahan bagi dirimu wahai daudara/i ku untuk tetap istiqomah di jalan-Nya. You will neverwalk alone. Innallaha ma’ana, because Allah always with us. Semangat.. Allahu Akbar.”

“Allah menguji keikhlasan kita dalam kesendirian. Allah memberikan kedewasaan saat masalah berdatangan. Allah melatih ketegaran kita dalam setiap cobaan. Semakin sulit masalah, maka semakin terbuka pintu kemudahan. Sebagaimana semakin gelap malam, cahaya pagi semakin memancarkan sinarnya. Keep On Spirit!

“Wilayah kerja adalah lingkaran realitas, sedangkan wilayah peluang adalah ruang keserbamungkinan. Semakin luas pijakan kaki kita dalam lingkaran kenyataan, semakin besar kemampuan kita mngubah kemungkinan menjadi kepastian, mengubah peluang menjadi pekerjaan, mengubah mimpi menjadi kenyataan.(Anis Matta)

“Kuberi satu rahasia padamu kawan…. Buah paling manis dari bermimpi adalah kejadian-kejadian menakjubkan dalam perjalanan menggapainya.(Andrea Hirata-Maryamah Karpov)”

“Tanda-tanda keimanan:1.. Mencintai kebaikan untuk orang lain seperi ia mencintai kebaikan untuk dirinya begitupun sebaliknya dengan keburukan…..2. Mengingatkan orang lain jika lalai dan senang dinasehati jika ia lalai…..3. Memberi maaf pada orang lain yang menzhaliminya seperti ia ingin dimaafkan jika berbuat salah pada orang lain…..4. Memenuhi hak orang lain…..5. Membantu orang lain yang butuh bantuan, seperti ia ingin dibantu jika dalam kesusahan…..6. Menjaga ukhuwah dengan saudaranya sebagaimana ia tidak suka jika orang lain memutuskan hubungan dengannya…..7. Toleransi dengan kekurangan orang lain sebagaimana ia ingin dimaklumi akan kekurangannya.”

“Sesungguhnya tak ada jalan lain, kecuali kehidupan ini harus dilalui ‘tuk menuju surga. Tampilannya seperti ujian, tapi isinya rahmat dan kenikmatan. Berapa banyak kenikmatan yang sungguh besar baru diperoleh setelah melalui ujian. Senoga segala amanah ini menjadi jalan menuju surga.”

“Sekali lagi…Amanah terembankan pada pundak yang semakin lelah. Bukan sebuah keluhan, ketidakterimaan..keputusasaan! Terlebih surut ke belakang. Ini adalah awal pembuktian..Siapa diantara kita yang beriman. Wahai diri sambutlah seruanNya…Orang-orang besar lahir karena beban perjuangan…Bukan menghindar dari peperangan.(K.H. Rahmat Abdullah).”

“Memang di kehidupan ini tidak ada yang pasti, tetapi kita harus berani memastikan dan memperjuangkan apa-apa yang akan kita raih! Karena sesungguhnya, cita-cita yang tinggi tidak menjamin seseorang dapat meraih kesuksesan. Tapi…orang yang sukses pasti mempunyai cita-cita yang tinggi…Semangat!”

“Jadilah seperti air yang suci lagi mensucikan, bergerak untuk menghidupkan, mengalir untuk kebaikan, memancar dengan kekuatan, dikelola menjadi energi bagi kehidupan. Selamat berjuang dan terus belajar memaknai kehidupan. Moga bias lebih baik, memberi yang terbaik, mendapatkan dan menjadi yang terbaik.”

“….Seorang hebat akan memunculkan kehebatan yang lebih besar jika ia bertemu dengan orang hebat lainnya. Individu cerdas akan melahirkan kecerdasan yang luar buasa gemilang jika ia bekerja sama dengan individu cerdas lainnya. Tapi ternyata orang hebat yang satu tak mudah dipertemukan dengan orang hebat lainnya. Lalu potensi kehebatan ini seperti daun kering, gugur dari pohon lalu berserakan. Maka peran organisasi adalah mengumpulkan daun-daun yang berserak, menggabungkan kecerdasan terpendam dari individu-individu yang ada di dalamnya…(Anis Matta).

¨Saudaraku, dapun orang yang menuntut ilmu maka selalu bertambah diridhoi Allah, sedangkan orang yang hanya mengejar dunia, maka bertambah kesesatannya. Ilmu itu penuntun amal & ilmu itu diberikan Allah kepada orang-orang yang akan bahagia dan diharamkan dari orang-orang yang celaka dan rugi….¨

“Seorang pejuang sejati tidak pernah mengenal kata akhir dalam perjuangannya. Ia tidak memerlukan gemuruh tepuk tangan, tidak akan lemah karena cacian dan tidak akan bangga dengan penghargaan.”

“Manusia hanyalah segenggam tanah. Kehormatan dan kemuliaan apapun yang diterima manusia berasal dari Tuhan. Dia memberi bukan karena kau sujud pada-Nya, tapi karena kedermawanan-Nya. Dia memberi bukan karena kau layak menerimanya tapi karena kemurahan-Nya.”

“Waktu terkadang lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi mereka yang takut, terlalu panjang bagi mereka yang gundah dan terlalu pendek bagi meraka yang bahagia….Tetapi bagi yang mengisi waktu sebaik mungkin, waktu merupakan kunci kehidupan yang sebenarnya.

¨Iman seorang mukmin akan tampak disaat ia menghadapi ujian, disaat totalitas dalam berdo´a tapi belum melihat pengaruh apapun dari do´anya . Ketika ia tetap tidak mengubah keinginan dan harapannya meski sebab-sebab untuk putus asa semakin kuat. Itu semua dilakukan seseorang karena keyakinannya bahwa hanya Allah saja yang paling tahu apa yang lebih baik untuk dirinya. (Ibnu Jauzi)

“..dan bumi telah dibentangkannya untuk makhlukNya, di dlamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai koelopak mayang dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan..(Q.S. Ar-Rahman: 10-13).”

Merendahlah, engkaukan seperti bintang gemintang, Berkilau dipandang orangdi atas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi. Janganlah seperti asap yang mengangkat diri tinggi di langit padahal dirinya rendah hina. (K.H. Rahmat Abdullah).”

“Ketika wajah ini penat memikirkan dunia, maka berwudhulah…Ketika tangan ini lelah menggapai cita-cita, maka bertakbirlah…Ketika pundak tak kuasa memikul amanah, maka bersujudlah…Ikhlaskan semua dan mendekatlah padaNya. Agar tunduk disaat yang lain angkuh..Agar teguh disaat yang lain runtuh..Agar tegar disaat yang lain terlempar..

”“Keletihan itu, akan menjadi beban ketika kita merasakannya sebagai keletihan fisik yang tidak diikuti oleh keyakinan ruhiyah. Maka sesungguhnya kesempitan di jalan ini, pasti menyimpan hikmah luar biasa yang akan tercurah dalam bentuk rahmat Allah SWT…(M. Lili Nur Aulia).”

“Mungkin suatu saat perjuanganmua jadi arus. Arus besar yang menumbangkan tirani. Tapi saat itu kamu sudah tidak ada. Waktu kamu melakukannya pertama kali, kamu hanya sendiri. Tapi itulah yang membuatmu abadi. Abadi dalam kenangan manusia. Abadi bersama bidadari di syurga. Kamu melakukan yang tidak dapat dilakukan orang lain. Kamu melakukan juhad. (Anis Matta).”

“Allah mengaruniakan 3 waktu untuk manusia, yaitu: kemarin, kini dan esok. Berbahagialah mereka yang hari kemarinnya ilmu, hari kininya amal dan hari esoknya jihad. Tugas kita hanya berusaha. Sedangkan hasil adalah urusan Allah. Kalau kita ikhlas, maka usaha kita menjadi amal yang berpahala. Meski tidak ada hasil yang diraih…Keep Beramal.”
 
 

Minggu, 09 September 2018

Hijrah

Meninggalkan sesuatu karena Allah? KENAPA TIDAK?

cinta allah
Meninggalkan sesuatu karena Allah? KENAPA TIDAK?
Seorang pecinta musik, meninggalkan musik karena Allah..
Seorang anak muda yang terlibat hubungan “berpacaran: meninggalkan kekasih tak halalnya itu karena Allah..
Seorang kaya raya yang bekerja di perusahaan riba memilih keluar karena Allah..
Seorang muslimah memilih keluar dari pekerjaannya lalu mengabdikan dirinya untuk suami dan mengurus anaknya karena Allah..
Seorang yang mendapat ajakan bersenang-senang tapi lebih memilih mendtangi sebuah kajian..
Seorang akhwat yang menahan dirinya dari godaan fashion yang tak ada hentinya ini dan memilih istiqomah pada hijab syar’inya..
Seorang ikhwan yang menahan dirinya dari godaan perempuan yang mendekatinya karena takut akan Allah..
Seorang muslimah yang tahan cibiran sekelilingnya karena jilbab besarnya atau cadarnya..
Apalagi shalihat? Banyak sekali.. itu hanya beberapa contoh saja, dan cukuplah hadist ini menguatkan kita :
“Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah ‘Azza wa Jalla, kecuali Allah akan menggantikannya bagimu dengan yang lebih baik bagimu” (HR Ahmad no 23074)
Percayalah keteguhan hatimu meninggalkan perkara2 semata2 hanya karena Allah, akan tergantikan dengan yang lebih baik.
Itu janjiNya.. itu janji Allah ‘Azza wa Jalla..
Jangan ragu berhijrah…
Jangan ragu beristiqomah…
Barakallahu fiikum..


Copyright @ 2013 Tausiyah islam.